Friday, January 30, 2009

Tersanjung..

This morning...
It's time to have breakfast, you said: I want mommy (to feed me) ...
It's time to take a bath, you said: I want mommy (to help me) ...
Your grand ma, your grand pa, and your nanny were there... but you said: I want mommy...
I'm your mommy... and I'm flattered...

Read More .. Read More...

Thursday, January 29, 2009

My Desk

Dapet PR dari Mbak Lidya untuk nulisin apa aja yg ada di meja. Mohon maaf, karena sekarang nggak pegang kamera (termasuk di HP saya juga gak ada kameranya, alias HP jadul..), jadi nggak bisa difoto yah..

Yang ada di meja kerja adalah:
Meja I:
1. cutter
2. HP
3. Berkas2 yang awut2an
4. Botol air yg isinya teh mesir
5. Buku2: Theories of human communication, metodologi penelitian, sama audit komunikasi <-- cuman hiasan doang.. hihihihihi...
6. Tempat pulpen
7. Kalender meja

Meja II:
1. Monitor
2. Tissue
3. Telpon
4. Selotape
5. Bolonger (pembolong kertas maksudnya! hahahaha..)

Udah gitu doang.. nggak rame ya? Nggak usah di tag ke mana2 ya mbak Lid?

Read More .. Read More...

Tuesday, January 27, 2009

Lihat Sekitar Kita

Beberapa waktu yang lalu, ketika TV menayangkan duka yang terjadi di Palestina, hampir selalu air mata saya menetes. Oleh karenanya ketika lagu dan tayangan dimulai, saya cepat-cepat mengganti channel. Saya berkata kepada suami, kita harus menyumbang ke sana. Kasihan...

Beberapa hari yang lalu, saya dikejutkan oleh telepon dari seorang teman kantor yang juga tetangga di kompleks. Kenapa terkejut? Karena katanya ada seseorang yang ditangkap karena mencuri 3 buah kaleng susu di mini market di lingkungan kantor kami. Dan orang itu adalah tetangga kami di kompleks! Ketika teman saya menyebutkan nama orang itu, saya merasa tidak mengenalnya. Ya terang saja, yang disebutkan adalah nama asli si ibu. Padahal kami mengenal dengan sebutan suaminya atau nama anaknya (misalnya saya di sebut Ibu Deden / mami Adit).

Teman saya menjelaskan, bahwa si ibu itu mencuri karena kesulitan ekonomi dan suaminya tidak bekerja. Duh, saya sedih sekali mendengarnya. Dan saya lebih sedih lagi karena ternyata ibu itu satu RT dengan saya! Saya merasa digaplok!!!. Tetangga sendiri kesulitan, tapi saya tidak tahu...huhuhu... Saya malah memikirkan saudara-saudara yang jauh di Palestina. Bukannya tidak boleh sih, tapi alangkah baiknya kalau kita juga memikirkan (baca: membantu) saudara-saudara/tetangga kita yang terdekat, bukan? Karena kalau ada apa2 sama kita (amit2 ya...mudah2an nggak sih..), pasti mereka yang akan datang pertama kali untuk menolong kita.

Ya, seharusnya saya membuka mata lebar-lebar. Bukan hanya melihat tayangan TV saja. Karena ternyata, masih banyak yang membutuhkan uluran tangan di sekitar kita. Tapi masalahnya, bagaimana mau membantu seseorang kalau dia sendiri tidak mau menunjukkan bahwa memang dia perlu (dibantu)? Sekarang mau bantu malah mati gaya....

Read More .. Read More...

Friday, January 23, 2009

ID Gtalk

Berhubung YM di kantor ditutup (udah lama sih), sekarang kalau chat di gtalk deh.. Adakah yang punya? soalnya gtalk ku sepi banget.. huhuhuhu... Tulis ya gtalk ID nya di kolom komen.. makasih!!

Read More .. Read More...

Kisah Sopir Angkot dan Penumpang

Tadi pagi ada kejadian yang membuat sedikit tidak enak hati. Sebetulnya bukan kejadian yang dialami saya langsung, tapi seorang perempuan yang naik angkot bersama saya. Dia duduk di depan bersama sopir. Ketika akan turun, dia menyodorkan uang Rp 50.000. Si sopir marah, dan langsung membentak si perempuan itu kalau dia tidak punya kembalian. Si perempuan bilang dia tidak ada uang lagi. Si sopir kembali membentak dan menyuruh dia keluar angkot dan cepat2 menutup pintu angkot. Saya melihat wajah perempuan yang kelihatannya sangat kecewa campur malu.

Duh.. gak kebayang deh kalau saya ada di posisi dia (si cewek). Mendengar dia dibentak oleh sopir itu saja saya rasanya sudah gak enak banget. Wajah (dan hati) saya terasa panas. Yang membuat saya tambah sebal sama si sopir adalah dia jadi uring-uringan, menjalankan angkot sedemikian rupa sampai saya mual. Mengerem secara kasar sampai mobil jadi "endut-endutan". Selain itu dia juga mengklakson beberapa kali pada mobil di depannya. Kelihatan sekali kalau dia sangat marah. Setelah perempuan itu keluar dari angkotnya, dia beberapa kali berkata: "Mun atuh tukeurkeun heula duitna saacan naek angkot teh.." (harusnya tukarkan dulu uangnya sebelum naik angkot).

Saya mengerti supir angkot itu marah karena dia tidak mendapatkan haknya. Kadang kita juga mungkin seperti dia. Ketika hak kita tidak kita dapatkan, kita marah-marah, ngedumel.. Tapi terkadang kita tidak sadar, Allah mengganti hak yang tidak kita dapatkan itu melalui "tangan" yang lain. Jadi sebenarnya, tidak ada untungnya jika kita marah-marah atau menggerutu. Terima saja, tokh dengan marah-marah hak kita (pada saat itu) tetap tidak kita dapatkan, kan?

Ketika saya turun, saya bayar ongkos ditambah dengan ongkos perempuan tadi sambil berkata (ke sopir angkot): "sareng nu tadi, nu teu tiasa mayar" (sama yang tadi, yang tidak bisa bayar). Si sopir angkot bengong.

Mudah-mudahan dengan begitu, dia tidak marah-marah lagi yang nantinya (mungkin) akan mencelakakan penumpangnya.

Read More .. Read More...

Thursday, January 22, 2009

Belajar Fotografi (2)

Ini gambar pohon (atau kembang ya?) pisang2an di rumah (eh bener nggak ya namanya?)... Gimana, ada kemajuan dari yang kemarin kan? :P

Read More .. Read More...

Jadi Karyawan pun Bisa Kaya

Sudah pernah baca bukunya Safir Senduk yang judulnya "Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya?"?? Sebenernya buku ini sudah lama dipunya, sudah habis di baca. Tapi kemudian seorang teman meminjamnya. Nah, setelah dikembalikan, baru dibaca lagi. Bagus lho isinya.

Safir bilang, kita harus membedakan "kaya" dengan "penghasilan tinggi". Sebagai karyawan, sulit mendapatkan penghasilan tinggi sesuai keinginan, karena gaji kita dijatah oleh perusahaan. Tapi untuk bisa menjadi kaya, karyawan juga bisa kok asal bisa mengelola keuangan. Yang gajinya tinggi blom tentu kaya kalau dia tidak bisa mengelola gajinya. Walau gajinya sampai 10 juta lebih sebulan, terkadang tidak ada yang bersisa untuk ditabung. Makanya, yg gajinya "baru" 1,5 juta tapi seenggaknya bisa nabung 200ribu aja udah bagus, menurut Safir...

Nah, sekarang saya share kiat-kiat dari Safir untuk bisa menjadi karyawan yang kaya:
1. Beli dan miliki sebanyak mungkin harta produktif. Harta produktif ini misalnya deposito, rumah yang disewakan, mobil yg digunakan untuk usaha, tabungan, dll. Harta konsumtif misalnya TV, baju, radio, dst.
2. Atur pengeluaran anda.
3. Hati-hati dengan utang
4. Sisihkan untuk pos2 pengeluaran di masa yad.
5. Miliki proteksi.
Kalau dijelaskan satu2, bisa sampai sebuku deh. Pokoknya itu intinya.

Nah.. kalau ini trik dari Safir agar bisa menyisihkan penghasilan:
1. Disarankan untuk menabung di awal (setelah gajian), jangan menabung setelah kita melakukan pengeluaran-pengeluaran. Lho, nanti uang untuk biaya hidup saya dan keluarga berkurang dong? Halah, kalaupun penghasilan Anda naik, toh penghasilan itu akan habis juga kan? Jadi, sebelum habis, kenapa Anda tidak selamatkan dulu sebagian daripada nabungnya dibelakang terus habis? ya nggak? begitu kata Safir.
2. Minta tolong kantor memotong gaji untuk menabung. Biasanya kita kan dipotong untuk koperasi atau bayar utang, kalau ini minta dipotong untuk ditabung.
3. Pakai celengan. Kalau anak biasanya nyeleng koin, seratus atau seribu rupiah, cobalah nyeleng lembaran dua puluh ribu rupiah :D. Setiap kali Anda mendapatkan uang dua puluh ribu itu, tetapkan tekad: Jangan pernah menggunakan uang itu untuk belanja. Langsung saja masukkan celengan!

Nah.. saya mulai nih dengan membuat celengan dari kaleng bekas kue. Kemarin baru saja memasukkan uang 20ribuan pertama ke celengan itu. Katanya, kita akan kaget nanti melihat hasilnya! Ada yang mau ikutan????

Read More .. Read More...

Monday, January 19, 2009

Belajar Fotografi

Karena ayah Adit beli kamera SLR baru dan kabita sama temen2 yg bisa fotografi kayak Mbak Nita, Mbak Ernut, Jeng Ida; mommy Adit juga pengen belajar deh :D. Kameranya Sony Alpha 200 (eh bener nggak yah?,) ada LCD monitornya, tapi si gambar nggak bisa muncul di situ. So, tetep pake view findernya.

Waktu hari Minggu nyobain jeprat jepret nggak keruan. Waktu foto-foto, si ayah ngejelasin tentang shutter speed, apperture, & ISO. Duh nggak ngerti ah Ayah.. nanti aja, pengen konsentrasi dulu motonya. Ada yang bisa menjelaskan dengan sederhana pengertian dan fungsi ketiga istilah tersebut?

Eh.. tp emang bener ya, ternyata susah klo nggak ngerti! kebanyakan foto yg dihasilkan itu nggak sesuai keinginan. Ada yang over exposure ada yg malah item banget. Setelah Ayah ngomong bla bla bla terus rada diikutin, dapet deh gambar yg lumayan. Walaupun nggak sebagus yang udah profesional ya..



Ini foto tunas bawang yg tumbuh di belakang rumah. Pertamanya iseng, ternyata bertunas juga. Harusnya dua tunas bawang itu terlihat tajam, tapi ternyata cuman satu aja yg jelas. Setiap mo ngejepret, si kameranya cetrak cetrek sendiri ngatur fokusnya...





Kalau ini foto pemandangan di belakang rumah kami. Yap, pemakaman Cikadut. Di situ tempatnya orang2 Cina dimakamkan. Konon, semakin tinggi tempatnya (semakin mendekati awan) harga kavlingnya semakin mahal. Biaya untuk membangun makamnya pun bisa untuk membeli sebuah rumah. Fotonya kurang "sharp" ya? Gpp kan, namanya juga lagi belajar...

Read More .. Read More...

Friday, January 16, 2009

Tentang Jodoh

Kayaknya masalah jodoh dan perjodohan tidak pernah ada matinya untuk dibicarakan. Kakak yang paling besar (kita panggil dia ceuceu, ponakan2 manggil dia Tante Anna) sampai sekarang belum bertemu dengan jodohnya. Semua adiknya (5 orang), telah menikah dan mempunyai anak. Ceuceu sekarang di rumah aja, capek kerja katanya.

Kita punya satu milis keluarga (bersama2 dengan sepupu dari pihak mama-almh dan bapak-alm). Di situ tempat kita bertukar informasi. Dari mulai membicarakan perjodohan, kurupuk lada, sampai masalah Gaza ada di situ.

Beberapa waktu yang lalu ada salah seorang sepupu yang mengirimkan masalah penipuan di internet. Seorang temannya ditipu oleh teman dunia mayanya (seorang pria). Temannya itu dirayu habis2an oleh si pria dan ujung2nya harus membayar sejumlah uang untuk menebus paket yang (katanya) dia kirimkan. Dari situ, milis mulai ramai dengan banyak komentar. Salah satunya adalah: hati-hati dengan jodoh dari internet, hampir bisa dipastikan adalah penipu. Saya protes, karena suami saya sekarang adalah.. mantan teman chatting.. hihihihi... kenapa mantan teman chatting? karena setelah menikah kita tidak pernah chatting lagi...(ya eeyalah.. ngapain chatting, wong udah ketemu di rumah :D).

Balik lagi ke masalah perjodohan ceuceu. Sampai sekarang mungkin ceuceu sudah beberapa kali dipertemukan dengan banyak pria, termasuk oleh uwak2 kita. Tapi sampai sekarang, belum ketemu juga. Memang manusia hanya bisa berusaha, Tuhanlah yang menentukan. Tapi keluarga besar tidak patah semangat, jika ada prospek (halahhhh kok bahasanya kayak MLM? hihihi), dengan senang hati menginvestigasi pria tersebut.

Sebetulnya di keluarga besar kami, masih banyak gadis-gadis yang belum menikah. Entah terlalu sibuk dengan karier, entah belum ada pria yang cocok. Yang pasti, kita tidak boleh menyerah untuk terus berusaha mencarinya (ciayooo gadis2!!! wekekkekekek...)



Keterangan foto ki-ka:
Rachma (Kakak sepupu-single), Hesti (kakak sepupu-single), Mas Panji (ipar-double), Kharina (kakak sepupu-single), Ceuceu/Anna (kakak-single), Mbak Kusna (teman Kharina - single)

Read More .. Read More...

Tuesday, January 13, 2009

Kehamilan dan "Kutukan"

Masalah ini pernah Nita post di blog yang INI. Tapi karena tidak bisa dibuka di kantor, blognya jarang di update.

Ceritanya berawal dari seorang teman yang menulis di blognya. Dia mempunyai dua orang teman, sebut saja si A dan B. Si A adalah teman sekolahnya, dan si B adalah teman "gaul" nya. Dari awal bergaul dengan si B, dia tahu bahwa si B menikah dengan mantan pacar si A. Si B bertahun-tahun menikah (dengan mantan A) tak kunjung diberi keturunan oleh-Nya. Padahal segala macam cara dan kunjungan ke banyak dokter sudah dilakukan.

Pada suatu ketika, teman ini teringat dulu si A (ketika mengetahui pacarnya "berselingkuh" dengan B) pernah mengucapkan kata-kata yang tidak baik. Intinya, saking sakit hatinya sambil menangis dia mengutuk si B agar tidak punya anak.

Ketika teman ini bicara dengan si A mengenai "kutukannya" tempo dulu, si A terkejut. A bahkan tidak ingat pernah mengatakan hal demikian. Akhirnya A bertaubat dan berdoa kepada Tuhan, bahwa dia memaafkan si B dan mencabut kata-katanya dulu. Dan.. tidak lama dari kejadian itu, teman Nita mendengar kabar bahwa si B hamil! (amazing!!)

Setelah membaca postingan teman ini (duh.. ceritanya jadi panjang ya?) Nita jadi ingat, pernah mengucapkan hal seperti yg diucapkan si A. Memang seharusnya tidak boleh, tapi mungkin waktu itu saking sakit hatinya atas ucapan seseorang mengenai anakku, akhirnya mulut tanpa disadari mengucapkan kata-kata "kutukan" yang semestinya tidak diucapkan. Tapi setelah membaca tulisan itu, Nita langsung istighfar, memohon ampun, dan mencabut kata-kata yang dulu pernah diucapkan. Dan beberapa saat kemudian, Nita dengar orang itu hamil!!

Ini entah kejadian yang saling lepas atau tidak. Mungkin kebetulan. Tapi setidaknya dari pengalaman ini, ada hikmah (atau kesimpulan ya?) yang bisa dipetik:
1. Jika kita disakiti orang, harus tetap hati-hati menjaga lidah. Jangan sampai Tuhan mengabulkan doa kita yang buruk tentang orang lain.
2. Jika ada orang yang tidak hamil-hamil, padahal kata dokter tidak ada masalah apa-apa; suami dan istri sehat, sperma tidak masalah, sel telur baik-baik saja dst., sudah berobat kesana kemari (sampai ke pengobatan alternatif bahkan ke luar negeri), cobalah introspeksi diri... Pernahkah menyakiti orang lain? mungkin ada doa orang yang tersakiti yang menghalangi rezeki untuk mendapatkan keturunan. Jika tidak ingat, perpanjanglah silaturahim dengan orang lain, perbanyaklah minta maaf.

It's just my 2 cents...

Read More .. Read More...

Legowo

Legowo itu bahasa Jawa ya? Yang saya tahu, legowo berarti ikhlas. Jadi kalau ada orang yang mendzalimi kita, kita harus legowo... ikhlas aja.. tp apa benar harus begitu? Sebenarnya gimana sih konsep "legowo" itu? (lho, kok malah balik nanya? hihihi..) .

Anyone can help me?

Read More .. Read More...

Monday, January 12, 2009

Gajah di Pelupuk Mata Tak Terlihat

Seorang ibu di kantor sering memberikan nasehat kepada banyak orang. Petuah-petuah yang diberikan sangatlah baik. Tapi terkadang, ibu tersebut memberikan contoh yang sangat riil sehingga terkesan membicarakan orang lain. Misalnya begini: Nita tahu ibu Anu?, dia itu tidak punya 'soft skill'. Kalau memarahi orang dia suka teriak-teriak di depan orang banyak. Sebagai seorang pemimpin kita tidak boleh begitu. Kita harus membina orang-orang di bawah kita, diberi nasehat. Bukannya malah dibentak-bentak.

Padahal anak2 ibu itu sering membentak2 bawahannya (pembantu, sopir), sehingga jarang yang bisa bertahan lama di keluarga itu...

Kali lain...katanya:

Kita harus positif thinking terhadap orang lain. Jika kita bersikap seperti itu, hidup kita akan tenang. Nita pernah dengar kan, Pak Anu? Dia selalu berpikir negatif tentang saya dan keluarga. Dia sepertinya merasa kami tidak jujur.

Lho.. Ibu kok berpikir kalau Bapak itu merasa Ibu dan keluarga tidak jujur? bukankah itu artinya negatif thinking jika tidak ada buktinya bahwa si Bapak berkata demikian?

Ya.. memang kadang gajah di pelupuk mata tak terlihat, kuman di seberang lautan terlihat. Mudah2an kita selalu diberi petunjuk oleh-Nya agar selalu menyadari kesalahan kita.

Niet, kamu sekarang lagi ngomongin si Ibu itu, nyadar nggak? eh iya.. sadar kok.. sadar... gajahnya keliatan! Ampuni aku ya Tuhan...

Read More .. Read More...

Menulis

Setelah sekian lama menulis blog yang "nggak penting", dalam arti hanya menceritakan keseharian tanpa makna mendalam (di blognya Adit), tergerak juga hati ini ingin menulis sesuatu yang "ada isinya". Blog ini adalah sarana belajar untuk menulis. Awalnya sih kabita sama orang2 yang telah menulis dengan sangat baik, seperti mbak nita dan mbak astrid, atau blog2 lain yang pernah dikunjungi. Semoga nggak males updatenya.. hehe..

Read More .. Read More...