Sebetulnya saya sudah lama membaca buku karangan Jaya Setiabudi yang judulnya The Power of Kepepet ini. Tapi, seperti yang telah diketahui kita bersama (hehe..) kelemahan saya yang paling kentara itu adalah menunda-nunda untuk menulis. Mungkin sesuai dengan isi buku tersebut, posisi saya belum dalam keadaan "kepepet" :D.
Buku ini sebetulnya (katanya) bukan buku untuk memberikan motivasi. Tapi setelah membacanya, saya justru menjadi lebih semangat (dalam hal apapun -- kecuali menulis.. xixixi..).
Jaya mengisahkan bahwa ia selalu terngiang dengan perkataan ayahnya yaitu: LEBIH BAIK KECIL JADI BOS, DARIPADA GEDE JADI KULI. Ini yang membuat dia berusaha untuk menjadi seorang wirausaha, walaupun dalam perjalanan bisnisnya sangat banyak rintangan dan liku-likunya. Dia seringkali bangkrut namun kemudian bangkit kembali.
Dalam perjalanan dia berusaha membangun bisnisnya, Jaya menemukan bahwa kekuatan yang paling dahsyat untuk menggerakkan seseorang bukanlah motivasi/dorongan/iming-iming tetapi keadaan kepepet. Dia memberikan contoh misalnya ada seseorang di atap gedung kemudian diiming-imingi uang 1 milyar jika mau melompat atau berjalan dengan seutas tali ke gedung sebelahnya dengan jarak 3 meter. Orang itu mungkin akan pikir2 dulu, tidak langsung mengambil risiko untuk mengambil uang 1 milyar tersebut. Tetapi ketika di atap itu dilepaskan dua singa yang kelaparan, orang itu tidak akan pikir2 dulu, pasti akan berusaha untuk lompat ke gedung sebelahnya.
Keadaan pertama ketika hanya ada uang 1 milyar itu diibaratkan sebagai motivasi/iming2. Keadaan kedua diibaratkan sebagai keadaan kepepet. Nah.. dalam kondisi kepepet lah orang-orang biasanya mempunyai kekuatan yang hebat untuk melakukan sesuatu.
Saya juga pernah mendengar cerita ada seorang ibu yang bisa mengangkat sebuah mobil demi menyelamatkan anaknya yang balita. Padahal kalau dalam kondisi normal, ibu itu tidak mungkin bisa mengangkat mobil tersebut.
Ada juga pengalaman seorang teman suami. Suami bercerita kalau temannya itu mempunyai utang cicilan mobil, kartu kredit, tanah, dll sejumlah sekian puluh juta. Beberapa waktu kemudian, suami bercerita bahwa utang temannya itu tinggal beberapa juta lagi. Saya heran, kok bisa ya seperti itu? Padahal dia tidak menerima warisan dari orang tua atau rezeki mendadak tiba2. Ternyata setelah dilihat, teman suami (bagian marketing di kantor) itu kemungkinan mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk melunasi utang-utangnya akibat kepepet. Dengan adanya utang-utang yang harus dilunasi, dia bekerja lebih keras sehingga bonus marketingnya bisa sangat tinggi. Dalam waktu yang relatif tidak lama, dia bahkan bisa pergi umroh.
Sebenarnya, kondisi kepepet ini juga pernah saya alami. Memang sama sekali tidak ada hubungannya dengan bisnis, tapi bisa jadi contoh bahwa memang kepepet ini bisa menjadi kekuatan yang dahsyat.
Beberapa waktu yang lalu saya pernah posting kemungkinan saya Drop Out (DO) dari kampus karena sudah sekitar 2 tahun tidak menyelesaikan skripsi. Karena kepepet, dalam waktu 2 bulan skripsinya selesai dan sekarang saya sudah dapat ijazahnya...Nah, betul kan? Jadi, berdasarkan teori Jaya ini, jika Anda menginginkan sesuatu, buatlah diri Anda dalam posisi "kepepet" untuk bisa meraih keinginan tersebut.
Little Red Book of Selling: 12.5 Principles of Sales GreatnessThe Story of Schubert
A Walk on the Moon
Renew Your Life - 1 - Book
Best Books for Kids Who (Think They) Hate to Read: 125 Books That Will Turn Any Child into a Lifelong Reader
Creativity for Kids Create Your Own Books
Just Go to Bed (Pictureback(R))
500 Hilarious Jokes for Kids (Signet)
Hai Haii… Krasivaya sudah 17 tahun lho!
3 days ago
21 comments:
jadi sbenarnya manusia itu punya kemampuan jauh lebih besar daripada yg disadarinya ya mbak....Kalo bisa dia kerahkan kemampuan tersebut secara sadar dan tanpamenunggu kepepet dulu...mungkin dia akan selalu bisa mengatasi problem2 nya dengan sukses....
btw, aku juga senang dg istilah "kepepet"..selalu mengingatkan ttg istriku....xixixi....aw...!!
@Srex: lho.. emang mama nya tegar sering ngomong "kepepet"?
hehehe ternyata kepepet memang membuat manusia menjadi berani menanggung resiko apapun :D
salam kenal :)
yang penting tetep semangat mbak...bener gak??
kalo the power of kepepet ini kayaknya saia banget, mbak....
saia orgnya spontan dan suka mengerjakan tugas mepet2 deadline gitu...
abis kalo deadlinenya msh lama, idenya jg susah keluar....hehehe
kpn2 mau baca bukunya ah.... :D
salam kenal ya, mbak nit...
makasih banget udah mampir di blogkuw... :)
nggak pernah bilang 'kepepet' mbak...paling lempar handuk di kasur aja....(tanda menyerah)...xixixi....
ets mampir lagi dibulan mei ni mbak...ets belum update ni..pasti rewel ni sikecil he he he
@fikrie: salam kenal juga...
@tukiran: betool...
@vany: blog kamu asyik, jd saya baca tulisannya satu2 hihihihi.... Nita link ya, biar bisa update tulisannya?
@srex: mulai deh.. mulai deh.. mulai deh...
@Tukiran: kan baru kemaren update :P
jangan sering2 kepepet mba...^^
takutnya hasilnya kurang maksimall...
@Deny_Marisa: justru kalau menurut teori ini, hasilnya bisa lebih maksimal lho, dengan kekuatan yang paling dahsyat.. :D BTW, link nya nggak bisa dibuka mbak...
Hihihihih.... boleh juga tuh mbak dibaca. Karena memang benar, klo udah kepepet mau ga mau kita jadi terpacu untuk semakin kreatif!
:)
mampir lagi mbak....ada kompetisi menulis ni mbak...good banget lho....infonya klik disini...http://manajemenemosi.blogspot.com/2010/05/indonesia-bukan-indonesia-indonesiaan.html
wkwkkwwkw... dalam keadaan itu pun perlu juga ritual pompa semangat ya mbak??
Berkunjung di hari Minggu....di keluarga yg bahagia....
selamat bersenang-senang yaa....
berkunjung di akhir pekan, mbak niet...
msh sibuk ya, mbak?
blm update nih? :D
@zee: sering ngalamin juga?
@tukiran: hehe.. saya mah blom bisa menulis dengan baik.
@senoaji: hehe.. iya..tetep perlu. makasih udah mampir ke sini ya.. nita mampir ke sana teh suka bingung mo comment apa.. jadi meneng wae..
@srex: have a nice weekend juga om!
@vany: bukan sibuk van.. nita itu jarang mendapat "ilham" untuk menulis. Jadi nulis nunggu "ilham" dulu wekekekke...
auch..baru sempet berkunjung nih...
waa ulasan yg menarik Nit... iah nih aku sk kepepet kalo nyusun laporan he.. tp berhasil selesai juga meski tinggal di detik2 terakhir :p
kunjungan rutin ni mbak,,,waah pasti sikecil rewel ni he he he
Kepepet, memaksa seseorang berpikir cepat, Mbak Anita. Benar juga soal selalu memposisikan diri "kepepet" :)
kepepet itu kadang membuat kita melakukan hal2 yg diluar perkiraan..
salam kenal ya..
Tante Anita nih blognya bagus banget deh
Post a Comment