Nabung Yuk!!

Beberapa tahun yang lalu, saya pernah menabung di sebuah program tabungan berjangka di salah satu bank. Selama dua tahun, tabungan utama saya di-debet secara otomatis setiap bulan. Dan hasilnya? alhamdulillah di akhir tahun kedua itu saya memiliki sejumlah uang yang bisa dipergunakan untuk beberapa hal yang berguna, seperti membayar utang dan membeli hewan kurban.

Setelah tabungan berjangka cair, saya tidak memaksakan diri untuk menabung lagi. Hasilnya?? di rekening tabungan tidak ada yg mengendap. Padahal, tanpa terasa setengah tahun sudah berlalu sejak cairnya tabungan itu. Jadi memang, menabung itu harus dipaksa. Dikeluarkan begitu kita mendapatkan uang (menerima gaji), jangan di akhir. Kalau di akhir (maksudnya ketika kita sudah mengeluarkan uang untuk segala macam biaya), biasanya tidak ada uang yang tersisa.

Setelah menyadari hal ini, akhirnya bulan ini saya memutuskan untuk menabung dengan cara "dipaksa" lagi. Membuka rekening tabungan berjangka untuk menyetor 25% gaji saya setiap bulannya.

O,ya.. nyeleng seperti yang disarankan Safir Senduk pada tulisan saya dulu, ternyata tidak berhasil bagi saya. Memang asalnya ada puluhan uang 20ribuan di celengan saya. Tapi uang celengan itu dikorek2 tiap waktu (hihihi...). Ketika ada iuran warga, saya ambil uang dari celengan. Iuran sampah, ambil lagi. Akhirnya sekarang mungkin tinggal 3 lembar.

Temen2, mengingat kebaikan menabung, ayo mulai menabung dari sekarang. Memang awalnya mungkin terasa susah, tapi lama-lama pasti terbiasa juga. Nabung yuuk...