Thursday, February 26, 2009

Qona'ah dan Syukur

Kemarin selepas pulang kantor, tiba-tiba hubby bilang begini: "Mih.. ini bayar utang" sambil menyodorkan kotak handphone Nokia 3120 berwarna putih. "Maaf, blom bisa beliin Blackberry. Terlalu mahal" katanya lagi. Duh, hati siapa yang tidak terharu menerima pemberian suami yang tiba-tiba. Langsung kecup kiri kanan dan pelukan terima kasih. Makasih cinta... **langsung jingkrak2 dan goyang inul diikuti oleh tatapan Adit yang keheranan**


HP saya sebelumnya memang hp jadul. Jangankan 3G, kamera atau radiopun gak ada. Fiturnya standar banget. Tapi dulu saya berfikir, itu HP hanya dipake SMS sama telponan doang kok, sudah cukup!. Tapi sekarang, semenjak YM di kantor ditutup, sepertinya perlu HP yang bisa untuk chat. Alhamdulillah, ternyata tidak disangka dan dinyana, punya juga. Terima kasih ya Allah..

Jadi ingat ceramahnya Ustadz Aam Amiruddin (Pimpinan Percikan Iman). Menurutnya ada 2 konsep dalam menerima sesuatu/rezeki dari Allah. Yang pertama adalah Qona'ah. Qona'ah artinya merasa cukup dengan apa yang ada. Mungkin kalau orang Jawa bilang: narimo. Seperti masalah HP tadi, saya harus Qona'ah dengan HP yang ada, karena memang seperti itu kebutuhannya. Setiap hari saya di depan komputer dengan fasilitas internet, jarang mobile. Jadi, sebenarnya tidak perlu Blackberry kan?

Pak Ustadz mencontohkan bahwa dia mempunyai mobil Kijang saat ini. Sebenarnya dia mampu untuk membeli katakanlah sebuah mobil dengan harga 1 M (apa ya? mercy mungkin?). Tapi karena Qona'ah, dia tidak membeli mobil mahal itu. Dia merasa cukup dengan yang ada, tidak perlu membeli mobil yang baru, karena yang adapun masih baik fungsinya. Contoh lainnya ketika kita sudah mempunyai dua buah tas kerja berwarna hitam dan masih bagus kondisinya. Ketika kita jalan-jalan dan menemukan tas hitam lainnya, kita tidak membelinya (padahal kita menyukainya). Itu namanya Qona'ah. Merasa cukup dengan apa yang ada. Get it?

Kalau syukur artinya berterima kasih dengan pemberian Tuhan tetapi ada action untuk menambah, mengembangkan, dan mempertinggi nilainya. Konsep syukur ini bisa diterapkan kepada bisnis/usaha kita. Ketika kita sudah bisa mempunyai satu buah toko kelontong; dengan bersyukur, kita berusaha mengembangkan toko itu sehingga bisa berkembang dan menambah pekerja dari satu menjadi dua, tiga, dan seterusnya. Atau masalah pendidikan, ketika seorang dosen selesai menamatkan kuliah S1, dia semestinya bersyukur dengan mengambil S2, S3, dan post doctoral. Itu syukur. Kelihatan ya, bedanya?

Nah, kalau kita sudah mempunyai seorang istri/suami/pacar/pasangan, kita harus Qona'ah.. jangan syukur ya!!

19 comments:

Senoaji said...

Mbak cakep banget tulisannya, berasa cukup karena memang kebutuhannya segitu. Puas dengan apa yang dimiliki. Bijaksana dalam menyikapi apa yang kita dapet. hmmm.... pagi2 dah diguyur hujan penyadaran rohani

NB: mbak udah lama link mbak masuk ke daftar rujukanku. xixixixiix

mommy adit said...

@Senoaji: Sepertinya belum se-cakep tulisannya Mas **tersipu malu**. Pantesan klo Nita update, suka berkunjung... makasih yaaa...

~Srex~ said...

Iyak cocok banget dg prinsip hidup ku,
Btw...masa mbak Niet bs goyang inul..? Apa bukan goyang dombret....?xixixi..aw..
Salam bwat mas Den n Adit ya...

mommy adit said...

@srex aswinto: nggak pernah ah goyang dombret, paling banter kucing garong atau buaya darat.. xixixixi.. aw..

sweety said...

aduuhh...senengnya...punya suami yg bgtu perhatian...akuh iri deh...hiks...
hp nya di jaga baik2 ya mbak, tu kayaknya simbol kepercayaan suami buat sang istri yg baik dan manis (geniet)...xixixi.,aw...

mommy adit said...

@moerti: makanya, punya suami dong! xixixixixi.. aw!

Ayik dan Ernut said...

(ernut)
naa..yg dapat HP baru inu maunya qonaah apa syukur? kaluk qonaah, HP baru buatku ajah..toh HP lama masih bisa dipake to? qiqi...
(pasti HP barunya dikeloni terus nih..)

mommy adit said...

@ernut: lho kan perlu untuk chat di HP baru.. yg lama ndak bisa.. qona'ah juga kan (sesuai kebutuhan)?

ndak dikeloni mbak, takutnya nanti pecah dunk..

Vera said...

Bagus abnget niy postingan, tooosss aaah..aku juga HPnya males ganti, udah jadul. Tiap ditawarin suami, ga mau krn ngerasa udah cukup lah. Malah kemaren ditawarin mo dibeliin netbook, katanya biar bs OL sambil tdr2an..halaaah ada2 ajah..lha kompieku aja rasanya ga ada habis2nya, dipake inetan tiap hr lama2 boseeeen..

Anonymous said...

apapun yang diberikan oleh orang yg kita cintai akan mempunyai nilai besar melebihi nilai barang/sesuatu yg diberikan kepada kita....
Qonaah & syukur adalah sikap bijaksana pada setiap pemberian...

Adith telah menyaksikan & merasakan itu.....
semoga menjadi keluarga yg bahagia selalu....

Anonymous said...

semoga menjadi keluarga yang sakinah n terus menjaga istiqomah.

Anonymous said...

test 123 ..
aku dapat pelajaran berharga dari sifat qona'ah .. sebagai manusia,suka lupa diri..apalagi perilaku konsumtif..nice post mbak

Anonymous said...

>mrpsycho : Iya Bro, apalagi kalo punya kelebihan, ya dibagi-bagi dong...iya kan Mbak.xixixi

Penny said...

Insya Allah bisa Qona'ah pada suami mba... tapi pada yg lain (barang2) itu yg masih perlu di kontrol dan dipelajari lagi :-D

but postingannya bagus buanget... ei...

pinjam HP barunya dong!!! aku jg ngga punya blackberry adanya strawberry, blue berry dan beri-beri hehehee

mommy adit said...

@Vera: kalo nggak mau netbooknya buat nita aja! xixixixi..

@Arul: amien, terima kasih atas doa nya..

@fernando: amien.. makasih mas..

@mrpsycho: emang cowok suka konsumtif juga ya?

@fernando (lagi): iya betuuuuulll..

@Penny: siapa yg kena beri beri mbak? duh.. semoga lekas sembuh ya.. :P

drshanti said...

Makasih sharing nyaa... setuju banget untuk masalah materi cukup yang kita perlukan saja...

Orang-orang deket ku banyak yg bilang: kok lo ga pake bb sih? lah buat apaa.. wong tiap hari di rumah di depan komputer pake internet 24 jam... hihihi

Nia said...

wahh sama nech...hape aku juga dah jadul plus udah hancur krna sering dilempar sm ina,tp alhamdulillah msh berfungsi dgn baik. suami nawarin beli hape baru...aku masih mempertimbangkan....gimana baiknya ya?

Jin said...

Qonaah itu tingkat pertama. Apapun yang diperoleh itulah yang terbaik saat ini. Bersyukur tingkat kedua. Apa yang diberi adalah bukti ia MAHA PEMBERI. Maka jika seorang istri telah memberi arti, gimana kalau dua istri ? Bukankah hidup jadi lebih berarti ... he he he...(Salam kenal ya mbak...

Anonymous said...

@tarbiyah: Woww.. Emang yakin 2 istri bakaL lbh berarti.. Heheheh..