Tuesday, January 27, 2009

Lihat Sekitar Kita

Beberapa waktu yang lalu, ketika TV menayangkan duka yang terjadi di Palestina, hampir selalu air mata saya menetes. Oleh karenanya ketika lagu dan tayangan dimulai, saya cepat-cepat mengganti channel. Saya berkata kepada suami, kita harus menyumbang ke sana. Kasihan...

Beberapa hari yang lalu, saya dikejutkan oleh telepon dari seorang teman kantor yang juga tetangga di kompleks. Kenapa terkejut? Karena katanya ada seseorang yang ditangkap karena mencuri 3 buah kaleng susu di mini market di lingkungan kantor kami. Dan orang itu adalah tetangga kami di kompleks! Ketika teman saya menyebutkan nama orang itu, saya merasa tidak mengenalnya. Ya terang saja, yang disebutkan adalah nama asli si ibu. Padahal kami mengenal dengan sebutan suaminya atau nama anaknya (misalnya saya di sebut Ibu Deden / mami Adit).

Teman saya menjelaskan, bahwa si ibu itu mencuri karena kesulitan ekonomi dan suaminya tidak bekerja. Duh, saya sedih sekali mendengarnya. Dan saya lebih sedih lagi karena ternyata ibu itu satu RT dengan saya! Saya merasa digaplok!!!. Tetangga sendiri kesulitan, tapi saya tidak tahu...huhuhu... Saya malah memikirkan saudara-saudara yang jauh di Palestina. Bukannya tidak boleh sih, tapi alangkah baiknya kalau kita juga memikirkan (baca: membantu) saudara-saudara/tetangga kita yang terdekat, bukan? Karena kalau ada apa2 sama kita (amit2 ya...mudah2an nggak sih..), pasti mereka yang akan datang pertama kali untuk menolong kita.

Ya, seharusnya saya membuka mata lebar-lebar. Bukan hanya melihat tayangan TV saja. Karena ternyata, masih banyak yang membutuhkan uluran tangan di sekitar kita. Tapi masalahnya, bagaimana mau membantu seseorang kalau dia sendiri tidak mau menunjukkan bahwa memang dia perlu (dibantu)? Sekarang mau bantu malah mati gaya....

7 comments:

Senoaji said...

perlu juga dikampanyekan filterasi program tipi, mulai dari diri kita, karena candu kepanikkan pelan2 merajahi otak kita... wahhh horor juga... udah sintron seabrek, primetime, tayangan info dibuang ke jam2 kerja, film anak2 selepas subuh, dan beritan pembunuhan pas saat sarapan...ckckckckckck

tabiek
senoaji

~Srex~ said...

aku paling malas nonton tv.
mbak...tetangganya itu kali 'ngambil susu' buat di jual lg ato dikonsumsì sendiri? karena susu (formula) itu mahal...kalo dia jual lagi itu masuk akal...tapi kalo buat di konsumsi sendiri itu namanya tinggi hati! udh tau gak mampu beli masih maksain...biarin aja...kapok.

mommy adit said...

@senoaji: menurut nita sih, harusnya tv jangan menayangkan yg berdarah2, menangis2.. duh.. bener2 memilukan..

@srex aswinto: Eh Oom, yg diambil itu katanya bukan susu formula tapi susu kental manis itu lho... harganya mungkin 6ribuan satu.. klo 3 berarti 18ribu... entahlah untuk dijual lagi atau dikonsumsi..

Nia said...

aduhh mom...kalo emang bener dia mencuri demi anak, kasihan yaaa....suaminya berdosa besar tuch udah menyengsarakan anak istri....mdh2an kasusnya ngga diperpanjang ya bun...kasihan cuma 18rb doang tp hrs dipenjara....

Bun...koq bisa seh tetangga susah tp gak ada yg tau? apa tetangga itu gak pernah minta tolong? misalnya pinjem uang....kasihan juga yaaa....mdh2an ALLAH memberinya rejeki yg halal dan barokah...amin

Ernut said...

wanita itu...mesti mandiri! in case...gitu loh!

mommy adit said...

@Nia: ya gak ada yg tahu, wong dia baru bangun rumahnya, terus punya warung juga. Emang sih kita tahu suaminya nggak kerja, tapi punya warung gt lho! seenggaknya pasti dapet penghasilan dari situ.

@Ernut: setuju!!!!

Diana Indah said...

That's right Mom...sampe ada hadits, kalo kita makan duren, wajib hukumnya teteangga kita dibagi *yg kira2 kebau-an yah, pisss*

Tapi alangkah baiknya jg kalo bs bantu ke Palestine, krn termasuk jihad kita. Amin